Dalam konstruksi sepatu, beberapa manufacture menggunakan
istilah-istilah yang hampir sama yang menunjukkan elemen-elemen sepatu.
Anda bisa lihat gambar berikut :
![]() |
Elemen Sepatu |
Umumnya konstruksi sepatu terbagi menjadi 2 bagian utama, yaitu :
- Upper
- Bottom
Upper
Upper
sepatu adalah bagian sepatu yang terdapat di bagian sisi atas, mulai
dari ujung depan sepatu, sisi kanan dan kiri, bagian lidah (tongue)
sampai dengan bagian belakang. Karakteristik dari upper biasanya
berbahan dasar kain sintetic atau kulit (leather) yang telah dirakit
dengan jahitan (stitching process).
Bottom
Bagian
bottom dari sepatu adalah bagian alas atau bagian bawah dari sepatu.
Biasanya orang menyebut bagian sole. Bottom terdiri dari insole, midsole
dan outsole. Dan ada juga yang menggunakanbahan Pu-Puck (Polyurethane).
Flow chart berikut merupakan proses standard produksi sepatu. Saya ambil dari Link Website berikut : http://dorothy.wikidot.com/shoes-manufacturing
![]() |
Alur Proses Produksi Sepatu |
Keterangan :
1. Upper Components Cutting
![]() |
Manual Cutting |
Cutting process adalah proses
pemotongan bahan baku sebelum dibentuk menjadi upper sepatu. Bahan baku
yang berupa kain atau pun kulit (leather) dipotong membentuk pola-pola ( Cardsboard patterns ) yang telah ditentukan sebelumnya. Peralatan yang diperlukan dalam proses ini menggunakan mesin potong (cutting machine)
dan alat potong yang disebut dengan cutting dies yang bentuk dan
ukurannya telah dibuat sesuai dengan pola-pola potongan yang akan
dikerjakan.
2. Stitching / Sewing
![]() |
Upper Sewing |
Pada proses ini pola-pola bahan baku yang
telah dipotong di cutting process kemudian dijahit yang kemudian
dibentuk menjadi upper sepatu. Dalam proses penjahitan ini sangat banyak
membutuhkan waktu dalam pengerjaannya. Hal ini dikarenakan tinginya
tingkat kesulitan dalam menjahit dan juga butuh ketelitian yang sangat
tinggi. Potonganpola dijahit satu persatu sehingga membentuk upper
sepatu yang selanjutnya disatukan di proses perakitan.
3. Outsole Production
![]() |
outsole |
Outsole,
merupakan Bagian terbawah dari sepatu yang contact dengan tanah.
Karakteristik outsole yang baik antara lain: Cengkeraman (grip), daya
tahan, dan tahan air. Untuk sebuah sepatu, bahan yang digunakan pada
outsole biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan untuk
menyesuaikan dengan model,warna dan fungsi yang diinginkan, antara lain
berbasis plastik, karet/rubber, sponge. masing masing jenis bahan
tersebut juga bervariasi. misalnya untuk plastic ada jenis TPR, TPU dll.
Proses pembuatan outsole terdapat 2 jenis, yaitu molding dan injection.
Molding process dapat dilihat dalam vidio berikut :
Injection process dapat dilihat dalam vidio berikut :
4. Insole production
![]() |
Insole |
Insole,
merupakan bagian dalam sepatu, tepatnya berada di bawah kaki. Bahan
yang dipakai untuk insole sangat menentukan kenyamanan saat kita
mengenakan sepatu.
Berikut proses pembuatan insole.
5. Stock Fitting
Beberapa jenis outsole bisa langsung
digunakan pada proses Assembling, namun ada juga beberapa jenis bottom
yang harus melalui proses stock fitting. Proses
ini adalah merupakan proses kerja yang menggabungkan bagian-bagian dari
bottom sepatu, yaitu antara midsole dan outsole sampai terbentuk
menjadi bottom sepatu. Midsole yang berbahan dasar phylon akan
digabungkan dengan outsole yang berbahan dasar karet (rubbersole) dengan
cara mengelem/cementing.
![]() |
Stock Fitting |
6. Assembly
Pada bagian inilah perakitan sepatu
dikerjakan. Bagian-bagian sepatu yang masih berupa upper dan bottom
digabungkan hingga menjadi bentuk sepatu. Bagian upper yang diproduksi
dari divisi stitching process sebelumnya dan bagian bottom yang
diproduksi di divisi stockfit dirakit dalam proses ini sampai membentuk
sepasang sepatu. Hal-hal penting dalam proses assembling bisa dilihat
dalam detail berikut.
a. Laste
Saat
memasuki proses assembling Upper dan Bottom sudah berupa pasangan atau
“set”, dengan size yang sudah ditentukan. Untuk membentuk sepatu agar
mengikuti kontur kaki digunakan laste. Setiap Merek memiliki
dimensi Laste yang berbeda-beda meski dengan size yang sama. Sepatu
untuk kaki orang asia tentunya memiliki laste yang berbeda dengan jenis kaki orang Eropa.
![]() |
Laste |
b. Penyatuan Upper dan Midsole
Beberapa sepatu yang menggunakan Phylon, antara Upper dan phylon disatukan dengan menggunakan mesin Toelast – Healast.
Toelasting
machine menyatukan dengan cara pengeleman dan Press dibagian ujung /
Toe. Sedang Healast machine menyatukan bagian belakang/heal dengan cara
yang sama.
Adapula sepatu jenis stroble, jenis ini tidak menggunakan mesin toelast-healast karena Upper dan midsole disatukan dengan cara di jahit.
Setelah proses ini, Upper yang didalamnya sudah terdapat laste
dikenakan proses pemanasan / heating agar bahan upper (
leather/synthetic ) tercetak dengan baik sehingga mengikuti kontur
permukaan laste.
![]() |
Healasting Machine |
![]() |
Toelasting Machine |
c. Treatment Upper - Bottom
Sebelum disatukan, permukaan kontak ( contact surface ) Upper dan Bottom harus di Treatment terlebih dahulu. Pada dasarnya treatment ini bertujuan untuk membersihkan contact surface, membuka pori-pori permukaan bottom dengan penyinaran ultra violet (UV), cementing, dan Heating.
Upper-Bottom Treatment |
d. Press
Menyatukan bottom dan upper dengan menggunakan mesin press.
e. Pendinginan
Secara
teoritis material upper baik dari Synthetic maupun leather/kulit
ditreament ( melalui proses heating ) untuk mengikuti kontur permukaan
laste. Setelah proses penyatuan dengan bottom di mesin press. Laste
tidak boleh langsung dilepas. Proses pendinginan diperlukan untuk
menghentikan perubahan bentuk material. Proses ini dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu pendinginan perlahan, sepatu dilewatkan dalam
conveyor gantung yang panjang dan didinginkan dengan angin dengan suhu
ruang normal. Cara kedua yaitu pendinginan cepat, sepatu diletakkan
diatas conveyor yang melewati lorong dengan suhu chiller.
f. Finishing
Proses ini merupakan akhir dari semua proses produksi yang dikerjakan. Sepatu hasil produksi
dan telah melewati pemeriksaan quality kemudian akan di-packing ke
dalam dus karton sepatu yang kemudian disimpan di gudang final product.
![]() |
Finishing |
Keseluruhan
proses Assembling, bisa dilihat dalam vidio berikut, saya menggunakan
proses assembling Adidas. Beberapa tahapan tampak tidak sama dengan yang
saya sampaikan, ini erat kaitannya dengan aplikasi teknologi. Semoga
Vidio ini memberikan
masukan yang sangat berharga bagi praktisi, bahwa industri sepatu tidak
selalu identik dengan midle teknologi, namun penggunaan high tech
merupakan hal yang mungkin diterapkan untuk meningkatkan efisiensi,
quality, dan produktivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar